Feb 6, 2016

Jembatan Penghubung Lalan [JEMBATAN KAMARIANG] Menghubungkan Kecamatan Lalan dengan Kecamatan Tungkal Jaya, dan Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin


Sumber Gambar : Nusantara Baja Prima

Daerah terisolir yang menghubungkan Kecamatan Lalan dengan Kecamatan Tungkal Jaya, dan Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) akhirnya telah dibuka.
Hal tersebut ditandai dengan diresmikannya pembangunan Jembatan Sungai Lalan, di Desa Galih Sari, Lalan, oleh Bupati Muba H Pahri azhari, Kamis (7/2/2013). 
Sebelum dibangun Jembatan Sungai Lalan, warga trans yang terdiri dari etnis Jawa, Bali, Bugis, Madura, dan Belitang (OKUT) itu, selalu menggunakan perahu getek untuk menyebrang ke kecamatan tetangga. 
Sedangkan jarak yang harus ditempuh utk menuju ibu kota kabupaten terlebih dahulu memutar dan harus  ke Kota Palembang. Dengan dibuka isolasi tersebut warga senang karena dapat menghidupkan aktivitas ekonomi untuk menjual hasil bumi. 
Adapun Jembatan Sungai Lalan tersebut dibangun tiga tahun yang berasal dari anggaran tahun 2009, 2010, 2011 dengan total biaya Rp92 miliar. Adapun panjang jembatan 320 meter dengan lebar tujuh meter. 
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini warga Lalan tak hanya bisa melewati jalan laut, namun juga jalan darat untuk ke Ibukota kabupaten. 
Mayoritas jalan yang ditempuh  melewati jalan perusahaan perkebunan dan perusahaan migas yang merupakan jalan tanah. Waktu perjalanan yang ditempuh dari simpang gas kec tungkal jaya ke desa galih sari lalan sekira empat jam.
Dalam kesempatan itu, Camat Lalan,Tri Setiono mengatakan warganya  sangat bersyukur dan senang. Ekonomi masyarakat pun bisa lebih baik. 

"Disini kan ada hasil bumi, ada kelapa dan pisangg dan laiinnya. Misalkan pisang biasanya laku hanya dijual Rp15 ribu kini bisa dijual Rp40.000,” ujar Tri disela pelantikan empat kades, di Desa Galih Sari, Kamis (7/2/2013). 
Meski begitu, di Lalan masih ada satu desa yang belum dialiri listrik, yakni Desa Galih Sari, meskipun tiangnya sudah tinggal api listriknya saja belum ada.
“Kita harap juga listrik di Lalan bisa hidup siang dan malam,” bebernya.

Sementara itu, Bupati Muba H Pahri Azhari menjelaskan, dengan dibuka daerah tersebut diharapan seluruh warga dapat menjaga aset. 
“Tolong dipelihara dan dirawat. Jangan sampai baut dan besi jembatan hilang. Harus dijaga bersama-sama,“ beber Pahri. 
Untuk menunjang pembangunan di Muba, Pahri meminta agar seluruh kades amanah dan warganya membantu sehingga tugas kades semakin ringan. Apalagi, tahun 2013 ini dialokasikan dana desa Rp1 miliar 1 desa.

0 komentar:

Post a Comment

Update